Buserbhayangkara.com, Jakarta – Kabid Humas Polda Metro Jaya (Kombes. Pol. Drs. Yusri Yunus) mengatakan untuk mencegah terjadinya demonstrasi, Pihaknya melakukan melakukan penyekatan di beberapa titik keberangkatan buruh dari luar menuju DKI Jakarta.
Sebanyak 9.236 personel gabungan dari TNI – Polri, dan Pemerintah setempat pun disiagakan guna mengantisipasi unjuk rasa para buruh menolak Undang – Undang Cipta Kerja Omnibus Law.
“Kesiapan kami tetap mengantisipasi, TNI – Polri dan Satpol PP kita sudah siapkan petugas disitu. Kami mengamankan tempat yang menjadi jalurnya titik yang krusial,” tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Oleh karena itu, Ia menghimbau agar tidak ada massa yang menggelar aksi demontrasi. Di saat masih dalam masa pandemi covid – 19 dan angka kasus positif pun belum menunjukkan bakal melandai. Maka dikhawatirkan demo yang dilakukan akan membuat klaster baru.
“Tidak usah turun, tidak usah berkumpul ramai dan mari taati aturan peraturan kesehatan yang ada salah satunya adalah menghindari kerumunan karena ini bisa membuat klaster baru lagi nantinya,” sambungnya.
Kemudian juga perintah melakukan patroli siber pada medsos dan manajemen media untuk bangun opini publik yang tidak setuju dengan aksi unjuk rasa di tengah Pandemi covid – 19. Pada poin ke – 7 Kapolri meminta agar secara tegas tidak memberikan izin kegiatan baik unjuk rasa maupun izin keramaian lainnya.(RED/PMJ)