Pekanbaru 7 Januari 2024,Gerakan Anak Melayu Negeri Riau soroti adanya indikasi Korupsi dalam pembangunan jalan Lipat kain-Lubuk Agung. Pasalnya, proyek Pembangunan Jalan Lipat Kain-Lubuk Agung yang dilaksanakan oleh rekanan PT. Riau Maju Cemerlang dengan nilai kontrak sebesar Rp.10.462.634.694,17,- pada tahun anggaran 2020, diduga dari hasil temuan tim investigasi Gerakan Anak Melayu Riau banyak terjadi kejanggalan dan pelanggaran.
Tim investigasi GAMNR diperkuat keterangan dari masyarakat di lapangan ditemukan beberapa dugaan pelanggaran, di antaranya ;
1. Papan proyek pengerjaan yang tidak sesuai dengan nilai kontrak di LPSE karena yang tertulis di papan plang pengerjaan senilai Rp. 7.499.995.402.79.
2. Menurut gambar perencanaan dalam dokumen lelang seharusnya panjang jalan 1.600 meter. Tetapi yang terlaksana di lokasi pekerjaan panjang jalan sepanjang 980 meter, kami menduga adanya indikasi pengurangan volume pekerjaan.
3. Pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B sebanyak 2.080 m³ menurut dokumen lelang dengan panjang jalan aspal sepanjang 1.600 meter tetapi yang terlaksana di lapangan sebanyak 1.274 m³ dengan panjang jalan aspal sepanjang 980 meter. Kuat dugaan ada indikasi pengurangan volume agregat kelas B sebanyak 806 m³ x harga/m³ agregat kelas B Rp. 875.000,00 = Rp. 705.250.000,00.
4. Pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A sebanyak 1.524 m³ menurut dokumen lelang dengan panjang jalan aspal sepanjang 1.600 meter. tetapi yang terlaksana di lapangan sebanyak 933,45 m³ dengan panjang jalan aspal sepanjang 980 meter, maka kami menduga ada indikasi pengurangan volume agregat kelas A sebanyak 590,55 m³ x harga/m³ agregat kelas A Rp. 925.000,00 = Rp. 546.258.750,00.
5. Pekerjaan laston lapis antara (AC-BC) sebanyak 1.324 ton menurut dokumen lelang dengan panjang jalan aspal sepanjang 1.600 meter. Tetapi yang terlaksana di lapangan sebanyak 810,95 ton dengan panjang jalan aspal sepanjang 980 meter, maka kami menduga ada indikasi pengurangan volume laston lapis antara (AC-BC) sebanyak 513,05 ton x harga/ton laston lapis antara (AC-BC) Rp. 1.437.399,60 = Rp. 737.457.508,30.
6. Pekerjaan laston lapis aus (AC-WC) sebanyak 883 ton menurut dokumen lelang dengan panjang jalan aspal sepanjang 1.600 meter.Tetapi yang terlaksana di lapangan sebanyak 540,84 ton dengan panjang jalan aspal sepanjang 980 meter, maka kami menduga ada indikasi pengurangan volume laston lapis aus (AC-WC) sebanyak 342,16 ton x harga/ton laston lapis aus (AC-WC) Rp. 1.510.587,13 = Rp. 516.864.208,43.
“Dari hasil temuan tersebut GAMNR menyurati Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Provinsi Riau, namun sejak 12 Oktober 2023 surat permohonan klarifikasi terhadap temuan tersebut diterima oleh Dinas PUPR Provinsi Riau. Namun sampai hari ini belum ada jawaban, ada apa ini?.” Ujar Panglima Besar GAMNR.
Terutama Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau Arif Setiawan dimana beliau pada waktu itu menjabat sebagai Kabid Bina Marga. Kami menghubungi sekretaris Bina Marga ibu nindi masalah surat konfirmasi GAMNR malah beliau menyuruh menghubungi sesorang yang bernama tono.
“Adanya kejanggalan dari kasus ini Pangbes Syamsul Bahri menyampaikan pada awak media, kalau proyek ini tidak ada pelanggaran tentunya PPK dan pihak yang terkait dalam proyek tersebut tidak perlu bertele-tele, tinggal balas saja sesuai dengan RAB.”
“Dengan adanya situasi seperti ini perlu adanya pemeriksaan ulang kondisi jalan ini, karena banyak sekali kejanggalan volume jalan yang tidak sesuai dengan RAB menurut kami. Kita juga meminta penegak hukum KEJATI Riau dan KAPOLDA untuk segera memproses dugaan korupsi dalam proyek tersebut.” Kata Pangbes GAMNR.
“Gerakan Anak Melayu Mendukung Program-program Pemerintah Provinsi Riau untuk itu kami berharap Gubernur Riau Brigadir Jenderal TNI (Purn.) H.Edy Afrizal Natar Nasution.S.I.P. merintahkan jajarannya di dinas PUPR Provinsi Riau meninjau kelapangan . Kami siap memberikan data data karena di ruas Jalan Lipat Kain Lubuk Agung-Batas Sumbar dari tahun ketahun didapati kejanggalan dalam pelaksanaan Proyek yang telah di anggarkan baik dari Dana APBD Riau maupun APBN”. Tutupnya.
(Bmcreative)